Washington – Amerika Serikat pada Awal Minggu (5/5) mengupayakan rencana negara Israel untuk mengambil alih pengiriman bantuan ke Gaza, sebuah tindakan kontroversial yang dimaksud dikritik PBB lantaran akan segera memperburuk krisis kemanusiaan ke wilayah itu setelahnya pemblokiran bantuan selama dua bulan.
"Akhirnya, langkah-langkah pengamanan diberlakukan. negara Israel kekal aman, kelompok Hamas tidak ada mendapatkan apa-apa, juga warga Kawasan Gaza miliki akses terhadap bantuan penting," kata seseorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Negeri Paman Sam untuk Anadolu, seraya menambahkan bahwa Amerika Serikat mengharapkan semua badan PBB juga internasional untuk beroperasi di kerangka kerja yang mana diusulkan pihaknya.
"Pemerintahan ini menginginkan keberadaan yang digunakan lebih tinggi baik bagi warga Gaza, serta sebuah solusi kreatif seperti ini adalah bagian dari visi inspiratif Presiden (Donald) Trump,” tambah juru bicara tersebut.
Menurut sebagian media Amerika Serikat juga Israel, Kabinet Keselamatan negara Israel pada Hari Minggu (4/5) mengesahkan rencana pengiriman bantuan bagi warga Palestian di wilayah pertempuran Daerah Gaza melalui kontraktor keamanan swasta Amerika Serikat untuk membagikan bantuan secara langsung terhadap tiap individu.
Washington Post juga melaporkan hal yang sejenis juga menambahkan bahwa rencana itu akan mulai dilaksanakan sebelum akhir bulan, kemungkinan segera setelahnya kunjungan Trump ke wilayah yang dimaksud pada pertengahan Mei.
Laporan yang disebutkan muncul di sedang pemberitaan tentang kelaparan lalu kematian di antara warga Gaza, dampak dari keadaan minim atau tiada ada pasokan makanan dan juga medis atau obat-obatan penting.
Namun, rencana negara Israel yang dimaksud mendapat tentangan dari PBB dan juga kelompok bantuan internasional, mengungkapkan hal yang dimaksud melanggar prinsip kemanusiaan, sulit dilaksanakan secara logistik, juga dapat membahayakan warga sipil Palestina dan juga anggota kemanusiaan.
Ahad malam, pasukan Kehumaniteran PBB pada Daerah Gaza mengemukakan pihaknya “tidak akan berpartisipasi di skema apa pun yang tidaklah mematuhi prinsip-prinsip kemanusiaan global yaitu ketidakberpihakan, independensi serta netralitas.”
Sementara kelompok perlawanan Palestina organisasi Hamas juga menolak rencana tanah Israel yang disebutkan serta menyebutnya sebagai "pemerasan politik" kemudian "pelanggaran hukum internasional."
Sumber: Anadolu
Artikel ini disadur dari AS dukung Israel ambil alih pengiriman bantuan ke Gaza, PBB menolak











