Jakarta – Anggota Dewan Kondisi Keuangan Nasional (DEN) Chatib Basri meyakini perekonomian Nusantara akan bertumbuh lebih besar cepat melebihi Singapura. Sebab, ia mengemukakan Tanah Air bukan akan terlalu terdampak oleh dampak ketidakseimbangan neraca perdagangan dunia pada waktu yang dipicu oleh kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Chatib menguraikan pangsa ekspor Nusantara terhadap barang domestik bruto (PDB) belaka 25%, sedangkan pangsa ekspor Indonesi ke Amerika Serikat belaka 10%.
“Jadi saya, saya cukup yakin bahwa tahun ini peningkatan sektor ekonomi Indonesia akan lebih tinggi cepat daripada Singapura. Mengapa demikian? Karena di persoalan hukum Singapura, ekspor terhadap Ekonomi Nasional sekitar 180% sebenarnya,” terang Chatib di dalam acara DBS Asian Insights Conference ke Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (21/5/2025).
Sementara itu, pangsa bursa ekspor Vietnam terhadap Produk Domestik Bruto sekitar 90%. Maka demikian, Chatib menyatakan pada situasi seperti ini, Nusantara akan kekal mempertahankan perkembangan yang mana relatif tinggi di Asia Tenggara.
“Jadi jikalau garis dasarnya sekitar 5%, maka kemungkinan besar kita mengalami situasi sekitar 4,5% dari perkembangan dunia usaha tahun ini,” pungkas Chatib.
Foto: Ekonom Negara Indonesia juga mantan Menteri Keuangan Indonesia, Chatib Basri menyampaikan paparan pada DBS Asian Insights Conference di Jakarta, Rabu (21/5/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
|
Ia mengakui situasi ini memang benar tiada mudah, tetapi ia mengutarakan kabar baiknya adalah Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang tersebut least unattractive country di dunia.
“Bukan lantaran kita melakukannya dengan baik, tetapi dikarenakan bagian bumi lainnya sedang di masalah. Jadi apabila Anda seseorang investor, Anda berbicara tentang Anda tak mencari kesempurnaan, Anda mencari imbal hasil relatif. Dan Indonesi masih merupakan negara yang mendebarkan untuk berinvestasi,” ucap Chatib.
Dana Moneter Internasional atau IMF juga sudah pernah memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia memang sebenarnya akan merosot ke leve 4,7% pada 2025-2026.
Proyeksi itu merevisi ke bawah perkirakan peningkatan dunia usaha sebelumnya pada WEF edisi Januari 2025. Saat itu, IMF memprediksi dunia usaha RI masih bisa jadi bertambah sebesar 5,1% pada tahun ini lalu 2026.
Namun, IMF memperkirakan, sektor ekonomi Vietnam akan meningkat lebih tinggi lambat dari Nusantara ke depan akibat pertempuran dagang. IMF memperkirakan, kegiatan ekonomi Vietnam drop berubah jadi hanya saja akan berkembang 5,2% pada 2025 dari proyeksi realisasi pada 2024 yang digunakan bertambah 7,1%.
Efek pengenaan tarif perdagangan oleh Amerika Serikat akan terus memperdalam laju perlambatan perekonomian Vietnam hingga 2026 berubah jadi cuma akan bertambah 4% menurut IMF, jarak jauh dalam bawah RI.
Namun, penting dicatat, ketika aktivitas ekonomi globus mengalami pemulihan peningkatan nantinya, minimnya keterkaitan ekonomi Tanah Air terhadap global akan menciptakan peningkatan ekonominya akan lebih lanjut lambat pulihnya ketimbang negara yang mana mempunyai keterkaitan besar dengan global. Sebab, ekspor yang mana bermetamorfosis menjadi salah satu komponen penopang Produk Domestik Bruto tak akan mengambil bagian terdongkrak dari pemulihan ekonomi.
Next Article Daftar Ekonom Paling Berpengaruh ke Dunia, Ada dari Indonesia
Artikel ini disadur dari Ekonomi RI Bakal Lebih Ngegas Ketimbang Singapura, Ini Alasannya
Foto: Ekonom Negara Indonesia juga mantan Menteri Keuangan Indonesia, Chatib Basri menyampaikan paparan pada DBS Asian Insights Conference di Jakarta, Rabu (21/5/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)











