Jakarta – Tim peneliti dari Badan Penelitian dan juga Inovasi Nasional (BRIN) mencatatkan data penemuan penting di planet ilmu pengetahuan. BRIN berhasil mengidentifikasi kemudian mendeskripsikan spesies kadal buta baru dari genus Dibamus yang mana cuma ditemukan dalam Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
Spesies yang dimaksud diberi nama Dibamus oetamai, yang mana diambil dari Jakob Oetama, sebagai penghargaan terhadap almarhum yang dimaksud berjasa pada perkembangan jurnalisme tanah air. Adapun nama lokal yang tersebut diusulkan adalah Kadal Buta Buton.
Menurut Peneliti Ahli Madya Pusat Investigasi Biosistematika juga Evolusi BRIN, Awal Riyanto, kadal buta dari genus Dibamus merupakan reptil fosorial (hidup dalam di tanah) yang digunakan mempunyai tubuh seperti cacing, mata yang tersebut terdegenerasi, juga tak mempunyai kaki pada betina. Namun pada jantan mempunyai kaki vestigial berbentuk flap.
Selama ini, Dibamus novaeguineae dianggap sebagai spesies yang digunakan tersebar luas di dalam Indonesia, satu di antaranya Papua, Maluku, Sulawesi, dan juga Nusa Tenggara. Namun, penelitian morfologi juga biogeografi menemukan bahwa populasi kadal buta dalam Pulau Buton memiliki karakteristik yang digunakan berbeda dari spesies sejenis yang tersebut sebelumnya dikategorikan sebagai Dibamus novaeguineae.
“Temuan ini menunjukkan bahwa masih banyak keragaman reptil Nusantara yang mana belum terungkap, khususnya ke wilayah Wallacea yang berubah menjadi hotspot keanekaragaman hayati,” ujar Awal, pada informasi tercatat yang tersebut diterima CNBC Indonesia, disitir Kamis (15/5/2025).
Beberapa ciri khas yang dimiliki Dibamus oetamai antara lain:
- Panjang tubuh hingga 145,7 mm (moncong ke vent).
- Sisik kepala unik tanpa sutur rostral medial juga lateral.
- Frontal lebih lanjut besar dari frontonasal.
- Warna tubuh dengan dua hingga tiga pita terang.
- Habitat terbatas di hutan hujan muson Pulau Buton, pada ketinggian pada bawah 400 mdpl.
Karena endemisitasnya yang tinggi dan juga keterbatasan sebaran, Dibamus oetamai berisiko rentan terhadap ancaman deforestasi serta inovasi habitat.
“Perlindungan kawasan hutan di Buton, seperti Kawasan Lindung Hutan Lambusango, berubah menjadi kunci untuk menjaga kelestarian spesies ini,” pungkasnya.
Next Article Geger Selat Muria, Laut yang dimaksud Lama Hilang Muncul Kembali
Artikel ini disadur dari Spesies Baru Ditemukan di Wilayah RI, BRIN: Temuan Penting!











